HIPOTESIS
Nama : Agista Pratiwi
NPM : 10213325
Kelas : 3EA14
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
NPM : 10213325
Kelas : 3EA14
PENGERTIAN HIPOTESIS
Pengertian
Hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan
fakta. Oleh karena itu, setiap penelitian yang dilakukan memiliki suatu
hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dari
hipotesis tersebut akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan
apakah hipotesis tersebut benar adanya atau tidak benar.
Dalam penelitian yang menggunakan
analisis statistik inferensial, terdapat dua hipotesis yang perlu diuji, yaitu
hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Menguji hipostesis penelitian
berarti menguji jawaban yang sementara itu apakah betul-betul terjadi pada
sampel yang diteliti atau tidak. Kalau terjadi berarti hipotesis penelitian
terbukti dan kalau tidak berarti bahwa tidak terbukti. Selanjutnya menguji
hipotesis statistik, berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah
terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel itu dapat diberlakukan
pada populasi atau tidak.
KEGUNAAN HIPOTESIS
Dalam menyusun suatu hipotesis seorang peneliti akan
menentukan arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, namun perlu dibahas
juga mengenai kegunaan hipotesis itu sendiri. Hipotesis merupakan elemen
penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat
beberapa alasan utama yang mendukung pandangan ini :
a. Hipotesis memberikan suatu
pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana langsung dapat diuji
dalam penelitian
b. Hipotesis memberikan arah dan tujuan
dalam penelitian
c. Hipotesis dapat dikatakan sebagai
piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan
untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d. Untuk mengetahui apakah memang
secara signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel
yang diteliti
e. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat
memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan
menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut.
f. Hipotesis
merupakan tujuan khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan demikian
hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji
pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para
peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah
fakta yang ada hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
g. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada
pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus
melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk
mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut.
Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting
untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan
data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan
memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat
diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka
hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
Suatu hipotesis dapat diuji apabila
hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan
mengaburkan atau membiaskan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi
syarat secara proporsional, jika
hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian,
melainkan juga sukar diuji secara nyata.
Untuk dapat memformulasikan
hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri
pokok, yakni:
1. a. Dinyatakan dalam Kalimat yang
Tegas
b. Dapat diuji secara ilmiah.
c. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat.
b. Dapat diuji secara ilmiah.
c. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat.
2. Hipotesis harus menyatakan perbedaan
atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang memuaskan adalah salah satu
hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat secara eksplisit.
MACAM-MACAM HIPOTESIS
Macam macam hipotesis dalam penelitian, sebagai berikut :
1. Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis Deskriptif adalah dugaan terhadap nilai
satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa
kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan salah satu dari macam macam
hipotesis.
Contoh :
Ho : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil gelap.
Ha : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil bukan
warna gelap.
2.
Hipotesis
Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap
perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah
satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa
macam, yaitu :
(1) Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel
dan lebih dari dua sampel (k sampel).
(2) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua
sampel (k sampel).
Contoh :
Sampel Berpasangan, komparatif dua sampel
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan
sesudah ada iklan.
Ha : Terdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah
ada iklan
Sampel Independen, komparatif tiga sampel
Ho : Tidak terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan
pebisnis dalam memilih partai.
Ha : Terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan
pebisnis dalam memilih partai.
3. Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah dugaan terhadap
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis asosiatif merupakan salah
satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara jenis profesi dengan
jenis olah raga yang disenangi.
Ha : Terdapat hubungan antara jenis profesi dengan jenis
olah raga yang disenangi.
JENIS-JENIS
HIPOTESIS
a. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak
adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).
Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel
(X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju dengan
kecerdasan mahasiswa”.
b. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti.
Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data
penelitian.
TEORI SEBAGAI ACUAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
Untuk memudahkan proses pembentukan
hipotesis, seorang peneliti biasanya menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah
asumsi dan prostulat. Asumsi-asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai
anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis. Berbeda dengan asumsi, hipotesis
yang telah diuji dengan menggunakan data melalui proses penelitian adalah dasar
untuk memperoleh kesimpulan.
FAKTA
ILMIAH SEBAGAI ACUAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Selain menggunakn teori sebagai acuan, dalam merumuskan
hipotesis dapat pula menggunakan acuan fakta. Secara umum, fakta dapat
didefinisikan sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai
dengan kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera.
Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat
diperoleh dengan berbagai cara, misalnya:
1. Memperoleh dari sumber aslinya
2. Fakta yang diidentifikasi dengan
cara menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber yang asli.
3. Fakta yang diperoleh dari orang
mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak).
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula
dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yakni:
1. Kebudayaan dimana ilmu atau teori
yang relevan dibentuk
2. Ilmu yang menghasilkan teori yang
relevan
3. Analogi
4. Reaksi individu terhadap sesuatu dan
pengalaman
Komentar
Posting Komentar