TUGAS SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN
AGISTA
PRATIWI
10213325
3EA14
·
Apa yang dimaksud dengan perilaku
konsumen?
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Studi perilaku konsumen muncul
seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam
menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya.
·
Segmentasi
pasar?
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar dari heterogen menjadi homogen.Jadi,
perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagin pasarnya ke dalam
segmen-segmen pasar tertentu dimana masing-masing segmen bersifat homogen.
Homogenitas masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya
perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara penggunssn barang, kebutuhan
pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian, dan sebagainya.
·
Segmentasi dan kepuasan konsumen?
Menurut Philip Kotler dalam
bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli
yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari
para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.
Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut
kita menjadi kenyang.
b.
Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal :
Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah
rumah makan yang mewah
Menurut Fandy Tjiptono
(1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan
cara :
a.
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan
pertanyaan
b.
Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar
mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang
dirasakan.
c.
Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka
hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan
masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan
dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d.
Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen
dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik
kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.
·
Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran?
Faktor penting
lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk
konsumen adalah "segmentasi pasar". Segmentasi pasar berarti membagi
pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok
(misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian
memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila
menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang
akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel
segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku
terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling
mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan
dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
Sumber daya dan
kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang
mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis
produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan
memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih
variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar
konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting
dalam penargetan pasar konsumen tertentu.
Segmentasi pasar merupakan
tindakan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang
terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang
tersendiri. Pada penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya
hidup yang dapat mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran
pemasaran dari E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari
perilaku mereka terhadap bauran pemasaran. Dengan kesamaan karakteristik
perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini diharapkan setiap
segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang tepat sehingga
meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen.
Dari kedelapan elemen bauran
pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang signifikan dalam membedakan
antar segmen, yaitu :
1. Produk
2. Promosi
3. Bukti fisik
4. Komunitas
5. Proses
6. Harga.
Dua yang lain yaitu tempat dan
perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk
membedakan segmen. Ini berarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran
pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.
·
Analisis
konsumen dan kebijakan sosial?
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan
dan peran pemasaran di dalamnya.pengambilan keputusan konsumen proses
pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa
bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa
dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa
melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
b.
Pencarian Informasi. Setelah
kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang
bisa memenuhi kebutuhannya.
c. Evaluasi Alternatif. Konsumen
kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai
dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
d.
Keputusan Pembelian. Konsumen
memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
e. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska
pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi
suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau
jasa tersebut atau tidak.
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan
pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan
tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang.
Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada.
Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan
proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan
kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis
kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan
kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang
baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah
diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh
prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai
berikut:
a.
Penelitian dan rasionalisasi yang
dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
b.
Orientasi nilai yang dijadikan
patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai
benar dan salah.
c.
Pertimbangan politik yang umumnya
dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
·
Proses keputusan membeli?
Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu
produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan
produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu
keputusan. Pengambilan keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri
dari 5 tahap, yaitu :
- Pengenalan Kebutuhan
Proses
pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah.
Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti
lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi
pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena
seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
- Pencarian Informasi
Setelah
konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk.
Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman,
mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk
membandingkan spesifisikasi dan harga barang.
- Evaluasi Alternatif
Evaluasi
umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek
mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan
adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan
lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler
dan Keller, 2007).
- Keputusan Pembelian
Dalam
suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi
merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya
ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk
sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika
membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau
metode pembayaran.
- Perilaku Pascapembelian
Setelah
pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli,
dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan
dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau
mendengar keunggulan tentang merek lain.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemecahan masalah?
1.
Masalah
Sederhana (Simple Problem) Corak / Jenis Masalah
Ciri : Berskala besar , tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuesi besar , pemecahannya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
Jenis : Masalah yang terstruktur (Structured problems) dan masalah yang tidak terstruktur (Unstructured problems).
Ciri : Berskala besar , tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuesi besar , pemecahannya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
Jenis : Masalah yang terstruktur (Structured problems) dan masalah yang tidak terstruktur (Unstructured problems).
2.
Masalah
rumit (Complex Problems) Corak / Jenis Masalah
Definisi : Masalah yang jelas faktor penyebabnya , bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali sebagai pemecahannya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yang bersifat rutin, repetitif & dibakukan.
Contoh : Penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai , masalah perijinan , dsb
Sifat pengambilan keputusan : Relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode / prosedur/ program tetap (SOP) .
Definisi : Masalah yang jelas faktor penyebabnya , bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali sebagai pemecahannya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yang bersifat rutin, repetitif & dibakukan.
Contoh : Penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai , masalah perijinan , dsb
Sifat pengambilan keputusan : Relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode / prosedur/ program tetap (SOP) .
3.
Masalah
yang tersrtuktur
Definisi : Penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya . serta tidak repetitif kasusnya.
Sifat pengambilan keputusan : Relatif lebih sulit dan lama, diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
Definisi : Penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya . serta tidak repetitif kasusnya.
Sifat pengambilan keputusan : Relatif lebih sulit dan lama, diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
4.
Masalah
yang tidak terstuktur
Pendefinisian Masalah yang baik
- Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi . Data objektif dipisahkan dari persepsi .
- Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi.
- Masalah harus dinyatakan secara eksplisit / tegas , untuk menghindarkan dari pembuatan definisi yang tidak jelas.
- Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak sesuaian antara standar atau harapan yang telah di tetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
- Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas , pihak pihak yang terkait ataub berkepentingan dengan terjadinya masalah .
- Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar. Contoh masalah yang kita hadapi adalah melatif staf yang bekerja lamban.
Pendefinisian Masalah yang baik
- Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi . Data objektif dipisahkan dari persepsi .
- Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi.
- Masalah harus dinyatakan secara eksplisit / tegas , untuk menghindarkan dari pembuatan definisi yang tidak jelas.
- Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak sesuaian antara standar atau harapan yang telah di tetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
- Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas , pihak pihak yang terkait ataub berkepentingan dengan terjadinya masalah .
- Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar. Contoh masalah yang kita hadapi adalah melatif staf yang bekerja lamban.
· Membedakan
antara keputusan membeli yang direncanakan, tidak direncanakan dan pembelian
yang direncanakan sebagian?
Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan
kebutuhan, artinya si
konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen
meliht atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.
Sumber :
TULISAN
BEBAS MENGENAI PERILAKU KONSUMEN
BEBERAPA
TEORI MENGENAI PERILAKU KONSUMEN SEBAGAI BERIKUT :
1.
Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap
konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari
produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih
besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain
2.
Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada
faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku
konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.
3.
Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku
pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas,
seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
(Stanton, 1997).
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran
adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan
proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin
mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan,
menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti
yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan
(demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan
jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.
PERILAKU KONSUMEN SECARA UMUM DIBAGI
MENJADI 2 YAITU PERILAKU YANG BERSIFAT RASIONAL DAN IRRASIONAL
Berikut ini
beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional :
1.
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2.
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal
bagi konsumen
3.
Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4.
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen
Beberapa
ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional :
1.
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi
di media cetak maupun elektronik
2.
Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang
sudah dikenal luas
3.
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise
MANFAAT
MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN
Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya,
tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara
khusus, pemahaman akan konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan
pengetahuan tentang perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan
persaingan.
Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat
untuk kepentingan penyusunan strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman
terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat
melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen,
pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara tepat.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar