Kebudayaan Kalimantan Selatan
Kalimantan
Selatan adalah salah
satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km²[4] dan berpenduduk ±
hampir mencapai 3,7 juta jiwa.
Provinsi
ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989
tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi
Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS
No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS),
dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah
3.626.616 jiwa (2010).[5]
Keanekaragaman hayati
Kalimantan
Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran
tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa
sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan
dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh
pemerintah.
Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni
dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus,
dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa
Maanyan, bahasa Lawangan dan bahasa Bukit.
Agama
Mayoritas
penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Suku Banjar yang mendiami sebagian besar wilayah
Kalimantan Selatan menganut Agama Islam, demikian pula Suku
Dayak Bakumpai di
daerah aliran Sungai Barito. Suku Dayak Bukit di kawasan Pegunungan Meratus umumnya
masih mempertahankan Kepercayaan Kaharingan dan sebagian lainnya menganut Agama Kristen. Suku
Dayak Dusun Deyah dan
Suku
Dayak Maanyan Warukin di Kabupaten
Tabalong dan Dayak Samihim di Kabupaten
Kotabaru mayoritas
beragama Kristen, sementara Suku Dayak Dusun Balangan di Kecamatan Halong menganut agama Buddha.
Contohnya
Seni Budaya Banjarmasin
Kultur budaya yang berkembang di
Banjarmasin sangat banyak hubungannya dengan sungai, rawa dan danau, disamping
pegunungan. Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak
dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka yang
mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan hasil
benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan mereka serba
relegius. Disamping itu, masyarakatnya juga agraris, pedagang dengan dukungan
teknologi yang sebagian besar masih tradisional.
Urang Banjar mengembangkan sistem
budaya, sistem sosial dan material budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui
berbagai proses adaptasi, akulturasi dan assimilasi. Sehingga nampak terjadinya
pembauran dalam aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh
Islam lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam,
terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan (Tauhid),
meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya asal, Hindu dan
Budha.
Masyarakat Banjar telah mengenal berbagai jenis dan bentuk
kesenian, baik Seni Klasik, Seni Rakyat, maupun Seni Religius Kesenian yang
menjadi milik masyarakat Banjar seperti :
Seni Musik
Antara lain Kuriding, Karung-karung Panting,
Kintunglit, Bumbung, Suling Bambu, Musik Tiup, Salung Ulin, Kateng Kupak.
Sinoman
Hadrah dan Rudat
Sinoman Hadrah dan Rudat bersumber daripada
budaya yang dibawa oleh pedagang dan penda'wah Islam dari Arab dan Parsi dan
berkembang campur menjadi kebudayaan pada masyarakat pantai pesisir Kalimantan
Selatan hingga Timur.
Seni
Tari
Tari Tradisi : Balian, Gantar, Bakanjar, Babangai
Tari Klasik : Baksa Kambang, Topeng, Radap Rahayu
Tari Rakyat : Japin Sisit, Tirik Lalan, Gambut, Kuda Gepang, Rudat dll
Tari Tradisi : Balian, Gantar, Bakanjar, Babangai
Tari Klasik : Baksa Kambang, Topeng, Radap Rahayu
Tari Rakyat : Japin Sisit, Tirik Lalan, Gambut, Kuda Gepang, Rudat dll
Seni Sastra
Antara lain Kuriding, Karung-karung Panting,
Kintunglit, Bumbung, Suling Bambu, Musik Tiup, Salung Ulin, Kateng Kupak.
a. Syair : Hikayat, Sejarah, Keagamaan
b. Pantun : Biasa, Kilat, Bakait
b. Pantun : Biasa, Kilat, Bakait
Komentar
Posting Komentar